Minggu, 03 Juni 2012


Software Quality Assurance 


Tujuan  (SQA) adalah untuk menghasilkan suatu produk perangkat lunak (software) yang berkualitas tinggi. SQA merupakan salah satu aktivitas yang harus dijalani dalam suatu proses pengembangan software.

SQA meliputi beberapa konsep sebagai berikut:

1. Pendekatan kualitas manajemen,
2. Teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan tools yang digunakan),
3. Tinjauan teknis secara formal yang diaplikasikan melalui proses pengembangan software,
4. Strategi uji coba software yang multitier,
5. Kontrol terhadap dokumentasi software dan perubahannya,
6. Prosedur untuk memastikan pemenuhan standar pengembangan software, jika software tersebut diaplikasikan, dan
7. Mekanisme pengukuran dan laporan.

Faktor Kualitas
  • Correctness : besarnya program dapat memuaskan spesifikasi & objektivitas dari misi pelanggan
  • Reliability : besarnya program dapat diharapkan memenuhi fungsi2 yg dikehendaki
  • Efficiency : jumlah sumber2 & kode yg dibutuhkan program utk menjalankan fungsi2
  • Integrity : besarnya pengontrolan pengaksesan oleh seseorang yg tidak mempunyai otorisasi terhadap perangkat lunak atau data
  • Usability : effort (usaha) yg dibutuhkan utk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input & mengintepretasi kan output program
  • Maintainability : usaha yg dibutuhkan utk menempatkan & menetapkan suatu kesalahan pada program
  • Flexibility : usaha yg dibutuhkan utk memodifikasi program yg dioperasikan
  • Testability : usaha yg dibutuhkan utk menguji program utk menjamin tlh dijalankannya program yg diharapkan
  • Portability : usaha yg dibutuhkan utk mentransfer program dari lingkungan sistem perangkat lunak dan perangkat keras ke lingkungan lain
  • Reusability : besarnya program dpt digunakan oleh aplikasi lain
  • Interoperability : usaha yg dibutuhkan utk memasang-kan satu sistem dgn yg lain

Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak
  • Auditability : mudah utk dicek mengenai konfirmansi standar
  • Accuracy : presisi komputasi & pengontrolan
  • Communication commonality : derajat pengunaan interface, protokol & bandwidth yg standar
  • Completeness : derajat pencapaian implementasi full dari fungsi2 yg dibutuhkan
  • Conciseness : kepadatan program dalam lines of code
  • Consistency : penggunaan teknik dokumentasi & perancangan yg seragam
  • Data commonality : penggunaan struktur & tipe data standar
  • Error tolerance : akibat yg timbul pada saat program menemui kesalahan
  • Execution efficiency : kinerja waktu eksekusi pada program
  • Expandability : derajat dimana perancangan terprosedur, data & arsitektur dapat diperluas
  • Generality : kelonggaran aplikasi dari komponen program
  • Hardware independence : derajat dimana per. Lunak dipisahkan dari per. keras atau yg mengoperasikannya
  • Instrumentation : derajat dimana program memonitor operasinya sendiri & mengindentifikasikan kesalahan2 yg timbul
  • Modularity : kemandirian fungsional dari komponen program
  • Operability : kemudahan pengoperasian program
  • Security : ketersediaan mekanisme yg mengontrol atau memproteksi program & data
  • Self-documentation : derajat dimana source code menyediakan dokumentasi yg berarti
  • Simplicity : derajat dimana program dapat dimengerti dengan mudah
  • Software system independence : derajat dimana program berdiri sendiri dari fitur bhs pemrograman, karakteristik sistem pengoperasian & batasan lainnya yg tdk standar
  • Traceability : kemampuan utk menelusuri representasi perancangan atau komponen program aktual, kembali ke kebutuhan
  • Training : derajat dimana per. lunak dapat membantu pengguna yg baru dalam mengaplikasikan sistem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar