Rabu, 22 Februari 2012
Task 2.2: Analisa TA dengan Software Quality Factor
[gigya src="http://prezi.com/bin/preziloader.swf" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" width="550" height="400" bgcolor="#ffffff" flashvars="prezi_id=ockcqc4cnmbl&lock_to_path=0&color=ffffff&autoplay=no&autohide_ctrls=0"]
Task 2.1: The 9 Causes of Software Errors: Coding Errors
Ada
dua cara untuk menyediakan perangkat lunak bebas dari kesalahan. Yang pertama
adalah untuk mencegah masuknya kesalahan di tempat pertama. Dan yang kedua
adalah untuk mengidentifikasi bug mengintai dalam kode Anda, mencari mereka,
dan menghancurkan mereka. Jelas, metode pertama lebih unggul. Sebagian besar
dari kualitas perangkat lunak berasal dari melakukan pekerjaan yang baik untuk
mendefinisikan persyaratan untuk sistem Anda sedang membangun dan merancang
solusi perangkat lunak yang akan memenuhi kebutuhan tersebut. Pengujian
berkonsentrasi pada mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyelinap masuk
meskipun upaya terbaik Anda untuk menjaga mereka.
Tapi apa sebenarnya yang
menyebabkan sehingga dapat terjadi error pada software?
Menurut Buku Galin, ada sembilan
penyembab terjadinya error pada software. Salah satunya akan kami bahas disini,
yaitu kesalahan yang disebabkan oleh “Coding Error” atau kesalahan dalam
pengkodean/ngoding.
Coding error dapat terjadi bila :
1. Terjadi salah paham dengan
dokumen desain.
Dalam mengerjakan sofware, para programmer pastinya telah melakukan tahap-tahapan seperti menggali kebutuhan klien dan membuat desain softwarenya sebelum langsung melakukan koding. Dalam dokumen desain sudah ada seperti diagram-diagram yang akan menjadi tuntunan kita dalam mengkonversikan kebutuhan tadi kedalam koding. Biasanya salah memahami apa yang dimaksud dalam dokumen desain akan menimbulkan kesalahan dalam software, yang terjadi awalnya error dalam melakukan logika kode, lalu menjadi sebuah kesalahan software yang mengakibatkan salahnya fungsi yang diinginkan, dan akhirnya jika fungsinya sudah salah maka software tersebut dikatakan gagal.
Dalam mengerjakan sofware, para programmer pastinya telah melakukan tahap-tahapan seperti menggali kebutuhan klien dan membuat desain softwarenya sebelum langsung melakukan koding. Dalam dokumen desain sudah ada seperti diagram-diagram yang akan menjadi tuntunan kita dalam mengkonversikan kebutuhan tadi kedalam koding. Biasanya salah memahami apa yang dimaksud dalam dokumen desain akan menimbulkan kesalahan dalam software, yang terjadi awalnya error dalam melakukan logika kode, lalu menjadi sebuah kesalahan software yang mengakibatkan salahnya fungsi yang diinginkan, dan akhirnya jika fungsinya sudah salah maka software tersebut dikatakan gagal.
2. Kesalahan bahasa dalam bahasa
pemogramman
Setiap bahasa pemogramman memiliki strukturnya sendiri dan juga cara penulisannya pun berbeda untuk tiap bahasa pemogramman. biasanya terjadi error, jika kita belum sepenuhnya mengerti tata cara penulisan bahasa pemogramman tertentu. seperti misalnya dalam java, setiap kita mengakhiri suatu koding, akan diakhiri dengan tanda semicolon (;), jika kita lupa memakai tanda semicolon maka akan terjadi error.
Setiap bahasa pemogramman memiliki strukturnya sendiri dan juga cara penulisannya pun berbeda untuk tiap bahasa pemogramman. biasanya terjadi error, jika kita belum sepenuhnya mengerti tata cara penulisan bahasa pemogramman tertentu. seperti misalnya dalam java, setiap kita mengakhiri suatu koding, akan diakhiri dengan tanda semicolon (;), jika kita lupa memakai tanda semicolon maka akan terjadi error.
3. Kesalahan dalam memilih data
Database juga dapat menjadi salah
satu penyebab error dalam mengkode, misalnya kita ingin membuat database
pelanggan, dalam tabel pelanggan ada atribut nama dan tanggal lahir. jika dalam
atribut nama kita menggunakan data tipe yang kurang tepat seperti misalnya
integer, tentu saja kita tidak dapat menuliskan huruf didalam database
tersebut.
Cara mengatasi error:
· Pastikan bahwa kode berikut standar yang
ditetapkan gaya, struktur, dan dokumentasi. Meskipun bahasa seperti C
membiarkan Anda menjadi super-kompak dan karenanya super jelas dalam coding
Anda, jangan lupa bahwa manusia (bahkan mungkin Anda) mungkin harus bekerja
dengan kode itu lagi suatu hari. Kejelasan kode biasanya lebih disukai daripada
keringkasan.
· Pastikan bahwa kode sedang benar diuji dan
terintegrasi, dan bahwa revisi yang dibuat di modul kode diidentifikasi dengan
benar.
· Lihat bahwa menulis kode mengikuti jadwal yang
ditentukan. Mungkin tidak akan; pelanggan berhak mengetahui hal ini dan untuk
mengetahui dampak pada waktu pengiriman.
·
Pastikan bahwa tinjauan kode ditahan sesuai
jadwal.
Contoh Studi Kasus:
Pada tahun 2010, perusahaan
automobile toyota menarik produknya Toyota Prius Hybrid dari pasar sebanyak
160.000 unit, ini terjadi karena lampu peringatan yang ada pada mobil tersebut
menyala sendiri. dan juga mesin bensinnya terulur secara tidak terduga. awalnya
mereka mengira bahwa itu adalah kesalahan hardware atau mesinnya. Akan tetapi
ternya kesalahan tersebut disebabkan oleh Bug pada softwarenya, yang terjadi
karena kesalahan programming pada kodenya.
Dan karena error tersebut sudah
terjadi, maka dengan terpaksa langkah awal yang dilakukan adalah menarik
produk-produknya yang telah beredar di pasar. Lalu memperbaiki bug yang ada.
Referensi :
1. The 9 Causes of Software Error, Galin
Oleh :
Putu Bagus Sugosha (5209100149)
Made Yudi Pradita (5209100018)
Minggu, 19 Februari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)